Bullying...
Hmm hal pertama aku mendengar kata itu , aku sangat
suka.. hahah mengapa ? Bukankah hal itu jahat ? Jawabanku.. ya itu sangat
jahat. Oke sesuai dengan judul tulisan ini aku akan menjawab sesuai PENGALAMANKU
haruskah bullying itu dilawan ???
Sebenernya aku dari dulu, jauh sebelum kasus
bullying beredar seperti sekarang ini , pengen banget nulis tentang ini. Tapi
aku adalah tipe orang yang susah mengungkapkan kekesalanku bahkan dalam tulisan
sekalipun. Ketika aku kesal dan tidak ada yang bisa aku ajak cerita hanya Tuhan
yang bisa mendengar pikiranku, selain Tuhan aku punya diary yang masih kutulis
sampai sekarang. Ketika aku menulis kekesalan dan membacanya hatiku perih
seakan aku tidak tega menodai kertas diaryku maka dari itu biasanya rasa kesal
selalu aku tunjukan dengan reaksi diamnya aku. Orang-orang sekitarku berkata.
Kalau kesal UNGKAPKAN! jangan di PENDAM! yaaa selalu seperti itu...
oke balik lagi masalah bully..
Pernahkah kalian berpikir wahai PemBULLY (kalau
kalian baca ini) , hal apa yang akan kalian timbulkan ??? Aku sempat berpikir
bahwa orang-orang yang suka membully sama dengan pecandu (as read
narkoba/rokok). Wah kenapaa?? Ya menurutku sekali mereka membully dan BERHASIL
mereka akan merasa puas dalam diri mereka dan merasa dia berkuasa. Menurutku
dari jaman Belanda (era penjajahan) kakek dan nenek moyang kita dipaksa kerja
rodi dan dibully disana. Turun temurun dari generasi ke generasi. Jadi
melakukan bullying = menjajah (ringan). Kenapa ringan ?? Karena bullying saat
ini tidak perlu dengan kekerasan seperti jaman Belanda , ccukup dengan
kata-kata kasar dan menyakitkan..hal itu bisa menyebabkan hati seseorang retak.
Seseorang pernah bilang padaku, ketika kamu memaksakan sebuah paku menancap di
kayu, kamu akan mendapati bahwa pau tersebut hanya akan merusak kayu. Setelah
kamu mencabutnya, kamu berpikir bahwa kayu tersebut tidak rusak , kerena paku
berhasil dilepaskan , tapi coba lihat bekas dari paku tersebut masih terlihat
kan ?? Yaa.. sama halnya seperti kata-kata, mungkin kamu bisa meminta maaf
setelah berkata sesuatu yang sangat menyakitkan kepada seseorang. Tapi kalau
dengan meminta maaf dapat menyelesaikan masalah, untuk apa di dunia ini ada
hukum dan polisi ? (masih dendam?). No..untungnya.. aku dan kalian besar di
negara dengan kewajiban memeluk agama. Dalam pasal 29 UUD 1945 , menyebutkan
bahwa setiap orang berhak memeluk agamanya. Dan di dalam agama, kita diajarkan
untuk tidak boleh dendam dengan seseorang, karena Tuhan.. Maha Pemaaf.
Seketika aku merasa sedikit bijak hahaha..
Ibaratnya pensil itu adalah si Tukang Bully dan
Kertas Putih adalah korban bully. Sebuah pensil, awalnya puntung (podol) /
tidak tajam. Kemudian ada rautan yang membantu menajamkan pensil . Namun ketika
pensil diraut, bagian dari pensil tersebut lepas dan mengeluarkan sampah dari
bagian tubuhnya. Oke sekarang ada kertas yang amat putih dia dijadikan media
oleh pensil untu menulis. Kemudian buku tersebut tercoret oleh pensil itu. Nah
si pembully juga merupakan korban dari lingkungan dengan media (rautan) yang
tajam. Dia yang awalnya tidak tajam, mendapat media yang sifatnya keras. Hingga
dia kehilangan sebagian dari dirinya (sampah rautan). Pembully juga mencoba
untuk melampiaskan hal tersebut kepada hal yang menurutnya terlalu polos dan
berbeda (kertas putih). Dia merasa berhak mencoret dan menulis kata-kata bahkan
merobek kertas tersebut dengan ketajaman yang dimilikinya.
Beberapa orang yang aku lihat suka mebully adalah
mereka-mereka yang ada dalam lingkungan keras dan kurang kelembutan
(perhatian). Sedangkan mereka yang menjadi korban bully adalah lingkungan yang
cukup bahkan lebih kelembutan (perhatian). Mereka yang dulu menjadi korban
bully berorientasi besar menjadi seorang pembully . Semua itu memang tidak bisa
dihindarkan, apalagi dikehidupan serba instan saat ini. Bully sudah menjadi
makanan sehari-hari. Pilihannya sangat simple. Ketika anda menjadi pensil,
jangan hanya berteman dengan rautan. Bertemanlah dengan penghapus. Dan ketika
anda menjadi kertas putih kosong, biarkanlah kertas tersebut berisi garis-garis
yang bisa membuat tulisan dari pensil menjadi rapi. Penghapus, bisa menghapus jika
kalian mengotori kertas atau menuliskan kata yang salah. Sedangkan garis dalam
kerta bisa menjadi sebuah perisai aturan, agar pensil tidak menulis dengan
arogan.
bersambung ke bagian 2...
0 Comments