Halo semuaa, wahhh gak nyangka liburan masih panjang
wkwkw. Jadi harus bener-bener manfaatin waktu liburan yah..Hm , oke aku mau
ngasik info buat kalian. Jadi hari Sabtu , 25 Juni 2016 aku pergi
berlibur ke Desa Tenganan. Sebuah desa di Karangasem yang masih memegang kukuh
tradisi di desa mereka. Aku kesini dengan rasa penasaran yang amat sangat
terhadap tradisi Perang Pandan yang terkenal di Desa Tenganan. Selain buat
ngilangin penat dipikiran dan dihati *ciah , aku kesini juga buat nambah
wawasan tentang budaya asli Tenganan ini.
 |
Patung Kebo di Tenganan |
Aku mulai perjalanan dari Denpasar ke Karangasem
kemudian sampai di Tenganan ini kira-kira hanya memerlukan waktu sekitar 1
setengah jam saja. Ini karena aku kesini pakai motor ya, mungkin kalau pakai
mobil bisa sekitar 2 jamanlah. Sampailah aku di tempat tujuan. Waktu menunjukan
pukul 11.15 WITA tapi ramenya orang-orang baik wisatawan domestik maupun
mancanegara untuk melihat Perang Pandan. Untuk bisa menonton tradisi ini, kita
harus membayar parkir 2 ribu rupiah untuk sepeda motor. Murahkan..Ramai sekali
disini , Begitu aku sampai sudah terlihat panggung besar tempat orang berperang
nanti dan juga pandan-pandan besar berdurinya wuuuuu..
 |
pandan yang dipake perang nanti |
 |
tajem-tajem serem > <
|
 |
rame banget, padahal belum mulai |
Ternyata eh ternyata, perangnya baru dimulai sekitar
pukul 14.00 WITA , akhirnya aku mutusin buat lihat-lihat kain tenun dan endek
pegeringsingan sama icip-icip makanan disana haha. Sekedar info aja, jadi
ketika ada kegiatan Perang Pandan ini, masyarakat disini pintar memanfaatkan
momen untuk menambah pemasukan mereka dengan membuka stand seperti pasar dan
berjualan disini. Jadi mulai dari makanan, pakaian hingga cendramata ada
disini.
 |
Dagang Pizza di Tenganan |
 |
endek pegeringsingan |
Aku juga penasaran ketika dipasar ada orang rame-rame
sama anak kecil lagi ngumpul aku ngikut aja ngeliat. Ternyata mereka lagi main
permainan “Makocok” jadi semacam permainan dengan dadu besar isi gambar-gambar
hewan laut gitu. Gak tanggung-tanggung mereka mainnya taruhan pake uang.
Busetdahh , kalau aku ya taruhanhnya pake kartu Uno aja udah keren menurutku
haha.
 |
Ngumpul rame-rame buat Makocok |
 |
Dadu untuk bermain |
 |
Anak kecil pasang taruhan 2 ribu |
Tibalah satnya perang akan dimulai, sebelumnya
kepala desa disini melakukan pengarahan. Pengarahannya adalah bahwa apa yang
masyarakatnya lakukan disini adalah bentuk pelayanan mereka terhadap leluhur
dan juga Tuhan. Pelayanan (ngayah) disini adalah untuk mewujudkan yadnya
(pesrsembahan yang tulus ikhlas kepada Tuhan). Jadi walau tradisinya bernama
Perang Pandan, masyarakat yang menonton harus ikut menjaga keamaan disekitar
jangan takut apalagi ikut perang-perangan haha.
 |
pengarahan dari Kepala Desa |
Okay itu tadi sekilas mengenai Perang Pandan di Desa
Tenganan. Oiya untuk info juga, para pemuda yang ikut Perang Pandan ini, tidak
hanya berasal dari Desa Tenganan juga, melainkan ada dari desa-desa lain yang
ikut diundang dan memeriahkan tradisi ini.Seperti para pemuda dari Desa Tenganan
Dauh Tukad dan lainnya. Sehingga tradisi ini menciptakan nilai kebersamaan , meningkatkan kearifan lokal serta harmonisasi warga masyarakat di Karangasem ini. Wahhhh Proud to be
Balinese yah !
0 Comments